A. Latar
Belakang
Dunia pendidikan mengartikan
diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami
dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Masalah belajar yang
terjadi dikalangan murid sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses
belajar siswa. Keberbakatan
menimbulkan permasalahan bagi penyandangnya apabila mereka tidak memperoleh
dukungan dan bantuan yang diperlukannya.Permasalahan itu terutama timbul pada
masa remaja.
Kondisi tertentu itu dapat
berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat
juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.
Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat
saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau
cerdas.
Dalam perjalanan hidup manusia ,
setelah melalui masa perkawinan memiliki anak yang sehat secara fisik dan
psikologis menjadi harapan berikutnya. Namun tidak semua harapan manusia bisa
menjadi kenyataan. Sebagian kecil orang tua memiliki anak yang sejak kecil
telah memiliki kelainan.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dari uraian di atas adalah:
1. Apa
pengertian anak kesulitan belajar dan anak berbakat ?
2. Apa
karakteristik anak esulitan belajar dan anak berbakat?
3. Apa
klasifikasi anak kesulitan belajar dan anak berakat?
4. Bagaimana
menyikapi anak yang esulitan belajar engan anak berbakat?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas mata kuliah bimbngan di SD dan ABK
serta untuk mengetahui anak yang mengalami kesulitan di bidang akademik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Anak yang mengalami kesulitan
belajar sering disebut dengan istilah learning
problems atau learning
difficulties adalah kelompok learning
disabilities (LD) atau Masalah
kesulitan belajar dalam pendidikan kebutuhan khusus (special needs education), anak yang mempunyai kebutuhan dalam
bentuk hambatan untuk melakukan kegiatan belajar (barrier to learning and development).
Anak berbakat secara umum adalah
“mereka yang karena memilikikemampuan-kemampuan yang unggul mampu memberikan
prestasi yang tinggi”.Istilah yang sering digunakan bagi anak-anak yang
memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul atau anak yang tingkat kecerdasannya
di atas rata-rata anak normal.
Anak
B.
Karakteristik
anak yang mengalami
kesulitan belajar
Secara umum menurut Torey
Hayden (2000) karakteristik siswa berkebutuhan khusus yang mengalami
kesulitan belajar dapat dilihat dari hal-hal berikut.
1. Banyak murid berkebutuhan khusus
mengalami masalah di ruang kelas
2. Murid berkebutuhan khusus sulit
mengikuti instruksi
3. Tugas yang rumit memunculkan masalah beberapa
murid berkebutuhan khusus
4. Murid-murid berkebutuhan khusus kesulitan
menyimpan materi-materi pelajaran di kelas
5. Banyak murid berkebutuhan khusus
yang tak bisa membaca sebaik teman-temannya
6. Seorang murid berkebutuhan khusus
mungkin memahami informasi saat ia mendengarkannya tetapi tidak mampu membaca
materi yang diperlukan untuk tugas sekolah.
7. Murid berkebutuhan khusus mungkin
kesulitan mempelajari konsep dan proses matematis
C. Karakteristik anak berbakat
Apabila
seorang anak memiliki 18 ciri dari 23 ciri berikut, maka anak tersebut dapat
digolongkan anak berbakat.
1.
Membaca
pada usia lebih muda
2.
Membaca
lebih cepat dan lebih banyak
3.
Memiliki
perbendaharaan yang luas
4.
Mempunyai
rasa ingin tahu yang kuat
5.
Mempunyai
minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa
6.
Mempunyai
inisiatif dan dapat bekerja sendiri
7.
Memberi
jawaban – jawaban yang baik
8.
Dapat
memberikan banyak gagasan
9.
Luwes
dalam berfikir
10.
Terbuka
terhadap rangsangan – rangsangan dari lingkungan
11.
Mempunyai
pengamatan yang tajam
12.
Dapat
berkonsentrasi untuk jangka waktu yang panjang, terutama terhadap tugas atau
bidang yang diminati
13.
Berpikir
kritis, juga terhadap diri sendiri
14.
Senang
mencoba hal – hal yang baru
15.
Mempunyai
daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi
16.
Senang
terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan – pemecahan masalah
17.
Cepat
menangkap hubungan sebab akibat
18.
Berperilaku
terarah pada tujuan
19.
Menpunyai
daya imajinasi yang kuat
20.
Mempunyai
banyak kegemaran
21.
Mempunyai
daya ingat yang kuat
22.
Peka
serta menggunakan firasat
23.
Menginginkan
kebebasan dalam gerkan dan tindakan
D.
Klasifikasi
anak kesulitan belajar
Anak-anak
usia sekolah yaitu usia di atas 6 tahun masuk dalam kelompok kesulitan belajar
akademik anak-anak ini mengalami kesulitan bidang akademik di sekolah yang
sangat spesifik yaitu kesulitan dalam satu jenis/bidang akademik seperti
berhitung/matematika (diskalkulia),
kesulitan membaca (disleksia),
kesulitan menulis (disgraphia),
kesulitan bebahasa (dysphasia),
kesulitan tidak terampil (dispraksia),
dsb .
klasifikasi
yang berdasarkan jenis gangguan atau kesulitan yang dialami anak yaitu:
a)
Dispraksia
: merupakan gangguan pada keterampilan motorik, anak terlihat kurang terampil
dalam melakukan aktivitas motorik. Seperti sering menjatuhkan benda yang di
pegang, sering memecahkan gelas kalau minum.
b)
Disgraphia
: kesulitan dalam menulis ada yang memang karena gangguan pada motoris sehingga
tulisannya sulit untuk dibaca orang lain, ada yang sangat lambat aktivitas
motoriknya, dan juga adanya hambatan pada ideo motorik sehingga sering salah
atau tidak sesuai apa yang dikatakan dengan yang ditulis .
c)
Diskalkulia
: adalah kesulitan dalam berhitung dan matematika hal ini sering dikarenakan
adanya gangguan pada memori dan logika
d)
Disleksia
:
merupakan kesulitan membaca baik membaca permulaan maupun pemahaman
e)
Disphasia
: kesulitan berbahasa dimana anak sering melakukan kesalahan dalam
berkomunikasi baik menggunakan tulisan maupun lisan.
f)
Body
awareness : Anak tidak memiliki akan kesadaran tubuh sering
salah prediksi pada aktivitas gerak mobilitas seperti sering menabrak bila
berjalan.
E.
Klaifikasi
anak berbakat
Anak
yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata dapat diklasifikasikanmenjadi tiga
kelompok, seperti dikemukakan oleh Sutratinah Tirtonegoro (1984; 29) yaitu;
Superior, Gifted dan Genius.Ketiga kelompok anak tersebut memiliki peringkat
ketinggian intellegnsi yang berbeda.
1.
Genius
Genius
ialah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa, sehingga dapatmenciptakan
sesuatu yang sangat tinggi nilainya.Intelligence Quotien-nya (IQ) berkisar
antara 140 sampai 200.Anak genius memiliki sifat-sifat positif sebagai berikut;
daya abstraksinya baik sekali, mempunyai banyak ide, sangat kritis, sangat
kreatif, suka menganalisis, dan sebagainya. Di samping memiliki sifat-sifat
positif juga memiliki sifat negatif, diantaranya; cenderung hanya mementingkan
dirinya sendiri (egois), temperamennya tinggi sehingga cepat bereaksi
(emosional), tidak mudah bergaul, senang menyendiri karena sibuk melakukan
penelitian, dan tidak mudah menerima pendapat orang lain.
2. Gifted
Anak
ini disebut juga gifted and talented adalah anak yang tingkatkecerdasannya (IQ)
antara 125 sampai dengan 140. Di samping memiliki IQ tinggi, juga bakatnya yang
sangat menonjol, seperti ; bakat seni musik, drama, dan ahli dalam memimpin
masyarakat. Anak gifted diantaranya memiliki karakteristik; mempunyai perhatian
terhadap sains, serba ingin tahu, imajinasinya kuat, senang membaca, dan senang
akan koleksi.
3.
Superior
Anak
superior tingkat kecerdasannya berkisar antara 110 sampai dengan 125sehingga
prestasi belajarnya cukup tinggi.Anak superior memiliki karakteristik sebagai
berikut; dapat berbicara lebih dini, dapat membaca lebih awal, dapat
mengerjakan pekerjaan sekolah dengan mudah dan dapat perhatian dari
temantemannya.James H. Bryan and Tanis H. Bryan (1979; 302) mengemukakan bahwa
karakteristik anak berbakat itu (gifted) meliputi; physical, personal, and
social characteristics. Sedangkan David G. Amstrogn and Tom V. Savage (1983;
327) mengemukakan; “Gifted and talented students are individuals who
arecharacteristized by a blaned of (1) high intelligence, (2) high task
comitment, and (3) high creativity. Secara umum hampir semua pendapat itu sama,
bahwa anak berbakat memiliki kemampuan yang tinggi jika dibandingkan dengan
anak-anak pada umumnya.
F. Layanan pendidikan bagi anak
berkelainan akademik
a.
Anak
yag kesulitan belajar
Guru
menerapkan metode yang cocok untuk anak didiknya sesuai dengan kelainan yang
dialami dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing anak, orangtua dan
guru harus memahami kekurangan anak berkebutuhan khusus sehingga dapat memotivasi
anak agar dirinya dapat berkembang, dan orangtua hendaknya lebih
perhatian kepada anak, rajin mengecek perkembangan anak maupun memeriksakan
kesehatannya.
b.
Anak
yang berbakat
1.
Kurikulum
Kurikulum berdiferensiasi bagi anak berbakat mengacu pada penanjakan
kehidupan mental melalui berbagai program yang akan menumbuhkan kreativitasnya
serta mencakup berbagai pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi.
2.
Model Pembelajaran
Untuk layanan pendidikan terhadap anak berbakat ini ada
beberapa model yang dapat digunakan, yaitu; pengayaan, percepatan, dan
segregasi.
3.
Penerapan
nilai
Penerapan penilaian mencakup ciri-ciri belajar yang
berkenaan dengan tingkat berfikir tinggi.Biasanya anak berbakat sering mampu
menilai hasil kinerjanya sendiri secara kritis. Selain itu setiap anak tersebut
harus memperoleh umpan balik tentang hasil kinerjanya secara terbuka
4.
Guru
yang berbakat
Untuk menangani anak berbakat di Sekolah Dasar, tentunya
membutuhkan guru-guru yang memiliki kemampuan yang khusus. Dalam hal ini David
G. Armstrong And Tom V. Savage (1983; 334) Deskripsi kemampuan guru yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
a.
Memiliki
kematangan dan keamanan.
b.
Memiliki
kreativitas dan fleksibilitas.
c.
Memiliki
kemampuan mengindividualisasikan materi pelajaran.
d.
Memiliki
kedalaman pemahaman terhadap pengajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah kesulitan belajar dalam
pendidikan kebutuhan khusus anak yang mempunyai kebutuhan khusus baik yang
bersifat temporer maupun permanen akan berdampak langsung kepada proses
belajar, dalam bentuk hambatan untuk melakukan kegiatan belajar. Anak berbakat
ialah anak yang memiliki kemampuan intelektual tin
ggi, juga menunjukkan penonjolan
kecakapan khusus yang bidangnya berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak
lainnya.
B. Saran
Sehubungan dengan metode pembelajaran
untuk anak berkebutuhan khusus, beberapa saran yang diberikan, yaitu hendaknya
guru menerapkan metode yang cocok untuk anak didiknya sesuai dengan kelainan
yang dialami dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing anak, orangtua
dan guru harus memahami kekurangan anak berkebutuhan khusus sehingga dapat
memotivasi anak agar dirinya dapat berkembang, dan orangtua hendaknya
lebih perhatian kepada anak, rajin mengecek perkembangan anak maupun
memeriksakan kesehatannya.
Jangan semena2
menjust anak yang berkelaianan kita lakukan pendekatan yang lebih intesif dan
saling berkoordinasi dg orang tua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar