Rabu, 11 Juni 2014

PENGUKURAN

A.    Pengukuran panjang
Pengukuran panjang suatu besaran fisis dapat dilakukan dengan menggunakan mistar untuk besaran  finis yang tidak dapat diukur dengan menggunakan mistar, maka dapat dilakukan dengan menggunakan jangka sorong atau sekrup.
Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan sudah biasa dikenal orang.Mistar yang memiliki panjang 30cm, skala pengukuran terkecilnya 1 milimeter,sesuai dengan jarak garis terkecil antara dua garis yang saling berdekatan.Ketelitiannya adalah 0,5 milimeter atau setengah dari skala terkecil. Dengan menggunakan mistar untuk mengukur diameter silinder akan sangat sulit dilakukuan dan hasilnya juga kurang akurat.Jangka sorong maupun alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur diameter silinder dengan hasil yang lebih akurat. Ketelitian jangka sorong mencapai 0,1 mm.

Jangka sorong terdiri atas rahang tetap dan rahang sorong, pada rahang tetap terdapat skala yang disebut dengan skala utama. Satu bagian skala utama panjangnya 1 mm. Rahang sorong merupakan rahang yang dapat digeser-geser sesuai dengan ukuran benda yang akan diukur pada rahang sorong dilengkapi dengan 10 bagian skala yang disebut skala nominus. Panjang 10 skala nominus adalah 9mm. Hal ini berarti 1 skala nominus (jarak antara 2 garis skala nominus yang berdekatan) =0,9 mm dengan demikian selisih skala utama dengan skala nominus adalah 1 mm-0,9 mm-0,1 mm atau 0,01 cm ini berarti tingkat ketelitin dari jangka sorong adalah setengah dari nilai skala terkecil  : 0,005 cm. Dengan ketelitian demikian, jangka sorong dapat dipakai untuk mengukur ketebalan suatu plat tembaga dan diameter dalam maupun diameter luar sebuah pipa.
          Hasil pengukuran berada diantara skala 2,1 dan 2,2 cm pada skala utama. Skala nominus yang kelima tepat berimpit dengan skala utama. Karena 1 skala nominus bernilai 0,01 cm maka 5 skala nominus bernilai 0,05 cm dengan demikian hasil pengukuran dapat dituliskan menjadi 2,1+0,05 cm= 2,15 cm,
Benda yang ukurannya sangat tipis seperti kertas atau kawat yang ukurannya sangat tipis (kecil) tidak dapat diukur dengan menggunakan jangka sorong untuk mengukur benda yang sangat tipis digunakan mikro meter skrup.
 Seperti halnya jangka sorong, mikro meter skrup juga memiliki dua skala yaitu , skala utama dan skala nominus.
Skala utama ditunjukkan oleh silinder pada lingkaran dalam sedangkan skala nominus ditunjukkan oleh selubung pada ligkaran luar. Jika selubung luar diputar satu kalii putaran penuh, maka skala utama akan berubah 0,5.
 Karena skala luar memiliki 50 skala. Maka satu skala pada= selubung luar= jarak maju atau mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm yang merupakan skala terkecil dari mikrosekrup (micrometer skrup)
           Ketelitian mikrosekrup adalah setengah dari 0,01 mm atau 0,005 mm. Dengan demikian mikrometer sekrup dapat dipakai untuk mengukur tebal selembar kertas atau diameter sebuah kawat yang halus . 
Hasil pengukuran pada gambar menunjukkan hasil pengukuran benda menggunakan mikro meter skrup yang dapat sebagai berikut.
Skala utama yang dekat dengan selubung luar adalah 4,5 mm geris mendatar pada selubung luar yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah garis ke 48 dengan demikian hasil pengukuran dapat dinyatakan dengan
  4,5 mm +  48 bagian
  4,5 mm + (48 X 0,01 mm) = 4,5 mm + 0,48 mm
                                                = 4,98 mm

A.    Pengukuran panjang
                   I.            Kegiatan : Pengukuran panjang
                II.            Tujuan : Mengukur panjang dengan jangka sorong
             III.            Alat dan bahan :
1.      Benda-benda disekitar ( Baterai )
2.      Jangka sorong.
             IV.            Prosedur  kegiatan :
1.      Letakkan benda yang akan diukur antara rahang tetap dan rahang sorong .
2.      Berapa penunjuk skala utama pada rahang tetap ! dicatat !
3.      Baca penunjuk skala  (nominus yang berimpit dengan  garis pada skala utama ). Penunjuk skala nominus pada garis  skala utama ? dicatat !
4.      Hitung dan tulis hasil pengukurannya .
                V.            Hasil  pengamatan :
1.      Penunjuk skala tetap pada rahang utama adalah 3 cm.
2.      Penunjuk skala nonius yang berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke 1.
             VI.            Kesimpulan :        

Hasil pengukuran akhir
= 3 cm + ( 1 x 0,01 cm )
= 3 cm + 0,01 cm
= 3,01 cm
          VII.            Latihan
1.      Tentukan hasil pengukuran panjang menggunakan jangka sorong apabila :
Ø  Skala utama menunjukkan 2,4 cm dan 2,5 cm
Ø  Garis skala nonius yang berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke 6.
       VIII.            Jawaban latihan :
        Hasil pengukuran panjang = 2,4 cm + (6 X 0,01 cm)
                                                            = 2,4 cm + 0,06 cm
                                                            = 2,46 cm.
       I.            Kegiatan : Pengukuran panjang
    II.            Tujuan : Mengukur ketebalan/diameter benda dengan menggunakan mikrometer sekrup.
 III.            Alat dan bahan :
1.      Benda-benda disekitar ( Pulpen ).
2.      Mikrometer Sekrup.
 IV.            Prosedur kegiatan :
1.      Letakkan benda yang akan diukur diameter selubung ulir dengan memutar   selubung luar sehingga panjang diameter benda tepat diantara selubung ulir.
2.      Berapa penunjuk skala yang dekat dengan selubung luar ? Catat !
3.      Baca penunjuk skala nonius pada garis ke berapa yang berimpit dengan garis pada skala utama. Catat !
4.      Hitung dan tulis hasil pengukuran !
    V.           

v  Penunjuk skala utama yang dekat dengan selubung luar adalah 5,2 mm.
v  Penunjuk skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama adalah garis ke 25.
Hasil pengamatan :
 VI.            Kesimpulan :
Hasil Pengukuran akhir
= 5,2 mm + ( 25 x 0,01 mm )
= 5,2 mm + 0,25 mm = 5,45 mm.

VII.            Latihan :
         2. Nyatakan hasil pengukuran mikrometer skrup apabila :
- Skala utama terdekat selubung silinder luar adalah 3,5 mm
  - Selubung slinder luar yang berimpit dengan garis mendatar skala utama adalah garis ke 31.
VIII. Jawaban Latihan :
                = 3,5 mm + 37 bagian
                = 3,5 mm + (37 X 0,01 mm)
                = 3,87 mm

B.     PENGUKURAN BERAT
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu besaran dengan besaran yang sudah terstandar. Pengukuran berat menggunakan neraca dengan berbagai ketelitian. Dengan menggunakan alat ukur yang sudah terstandar, maka siapapun yang melakukan pengukuran itu dilakukan dan kapanpun pengukuran itu dilaksanakan akan memberikan hasil yang relative sama.

Kegiatan : mengukur berat benda dengan neraca ohause.
Tujuan :
1.      Dapat mengenal neraca ohause
2.      Dapat menentukan skala pada tiap-tiap lengan neraca ohause.
3.      Dapat menggunakan neraca ohause.
Alat dan bahan :
1.      Neraca Ohause
2.      Benda : 1).  Baterai.
  2).  Botol.
  3). Tip X.
Prosedur kegiatan :
1.      Bersihkan bagian - bagian neraca dari kotoran
2.      Normalkan neraca ohause dengan cara menggeser semua bebas tiap-tiap lengan hingga tepat angka 0 (nol)
3.      Tentukkan nilai skala terkecil pada tiap-tiap lengan
4.      Ambil benda yang akan ditimbang kemudian letak diatas daun neraca.
5.      Geserkan beban yang ada pada neraca ohause hingga penunjukkan daun daun neraca tepat pada 0 (nol).
6.      Ulangi pengukuran dengan menggunakan benda lain.
Hasil pengamatan :
Nilai skala terkecil
Lengan I = 100 gram
Lengan II = 10 gram
Lengan III = 0,1 gram
                   
Penunjukkan skala :
NO
BENDA
LENGAN I
LENGAN II
LENGAN III
1
Baterai
0 gr
90 gr
4,7 gr
2
Botol
400 gr
80 gr
8,3 gr
3
Tip X
0 gr
20 gr
2,6 gr

Kesimpulan :
-          Hasil pengukuran :
1.      Benda 1 ( Baterai ) = 94,7 gram
2.      Benda 2 ( Botol ) = 488,3 gram
3.      Benda 3 ( Tip X ) = 22,6 gram

C.    PENGUKURAN VOLUME
Volume merupakan besaran turunan yang dapat diturunkan dari besaran pokok panjang. Volume balok dapat ditentukanmelalui pengukuran tidak langsung dari besaran panjang, lebar dan tinggi.
Pengukuran benda padat yang bentuknya tidak beraturan tidak dapat dilakukan dengan cara pengukuran tidak langsung . volume benda padat yang bentuknya tak teratur dan berukuran tidak terlalu besar dapat diukur secara langsung dengan menggunakan gelas ukur.

I.                   Kegiatan : pengukuran volume benda dengan gelas ukur
II.                Tujuan :
1.      Menentukan skala terkecil gelas ukur
2.      Menggunakan gelas ukur dengan tepat
3.      Menjelaskan cara mengukur volume dengan gelas ukur.
III.             Alat dan bahan :
1.      Gelas ukur
2.      Benda yang diukur volumenya
3.      Air secukupnya
IV.             Prosedur kegiatan :
1.      Catatlah batas ukur gelas ukur
2.      Hitunglah banyaknya skala terkecil.
3.      Tentukan nilai skala terkecil
4.      Masukkan air kedalam gelas ukur , baca penunjukkan skala.
5.      Masukkan benda yang akan diukur volumenya.
6.      Bacalah penunjukkan skala setelah benda dimasukkan kedalam gelas ukur berisi air.
7.      Ulangi langkah 4,5,dan 6 dengan jumlah zat cair yang berbeda-beda.
Ulangi pengamatan sampai 3X
8.      Lanjutkan pengamatan dan pengukuran dengan benda lain.
V.                Hasil pengamatan :
1.      Batas ukur alat = 100 ml
2.      Jumlah skala terkecil = 100
3.      Nilai skala terkecil = 100 ml /100 = 1 ml
4.      Penunjukan skala (langkah 4) =  skala
5.      Penunjukan skala (langkah 5) =  skala
6.      Langkah 7 dan 8
 
  
  
NO
Benda yang diukur
Penunjukan skala
Isi zat cair
Isi zat cair dan benda
1
Batu 1
50 ml
55 ml
Batu 2
60 ml
65 ml
Batu 3
70ml
75 ml
2
Balok Kayu 1
40 ml
72 ml
Balok kayu 2
50 ml
52 ml
Balok kayu 3
60    l
62    ml

VI.             Kesimpulan
Hasil kesimpulan volume banda
                               I.            Batu                = 5 cm3
                            II.            Balok kayu      = 2 cm3
VII Pertanyaan :
1.      Hitunglah 1 liter = 1dm3
1m3 = 1000 dm3 = 1000X1000ml= 1000000ml
1ml = 1 cm3
2.      Jika gelas ukur mempunyai batas ukur 500 ml dengan jumlah skala 10, berapa nilai skalanya?
Jawab :
Ditanya : nilai skalanya ?
Dijawab :
            Nilai skala = batas ukur = 500 ml = 50
                                             Jam skala       10 ml
    
                     Pontianak, 28 Februari 2014
Dosen pengampu,                                                                   Mahasiswa,

            

 (Dra. Hj. Siti Djuzairoh)                                                         (Sargius karam)
NIP: 195112311980112001                                              NIM: F37012018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut